Komposter...!!! Apa sich itu komposter...????
Pasti beberapa dari kita akan bertanya jika mendengar kata-kata komposter. Komposter adalah salah satu cara pengolahan sampah organik yang tidak akan terbuang percuma, sehingga mengurangi sampah yang bisa membuat bertumpuk dan menjadi sarang penyakit.
Di SMP Negeri 5 Kepanjen sudah menerapkan beberapa cara pengolahan sampah organik. Salah satunya yang akan kita bahas adalah Komposter Multi Drum Sistem, yaitu pemanfaatan sampah organik ataupun sampah rumah tangga yang dapat dijadikan pupuk organik dan juga diambil Gas Methanenya untuk dijadikan bahan bakar pengganti LPG ataupun minyak tanah yang biasa kita gunakan.
Cara pengolahan sampah ini telah disampaikan oleh Bapak Ir. Koderi dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang dan Bapak Ir. Rudi Santoso sebagai Kader Lingkungan yang dimiliki oleh Kabupaten Malang.
Berikut ini akan kami sampaikan cara-cara pembuatan Komposter Drum Sistem
1.
Isilah sampah organik dengan potongan
kecil-kecil pada drum 4, 3, dan 2 sampai ± 80% dari volume drum.
2.
Masukkan air leri (bekas cucian beras) ±
25% dari jumlah sampah/ sampai kondisi sampah lembab.
3.
Tutuplah dengan rapat-rapat pastikan
tidak ada yang bocor/ kedap udara dan stop kran (A) dalam kondisi tertutup.
4.
± 20 – 30 hari proses fermentasi sampah
berjalan ditandai dengan keluarnya salah satunya adalah gas methane.
5.
Tanda keluarnya gas methane diketahui
dengan cara :
- Buka
salah satu stop kran secara perlahan sampai terdengar suara mendesis.
- Sulut
dengan korek api diatas stop kran yang dibuka.
- Bila
ada nyala api pertanda gas methane sudah produksi.
6.
Lakukan pengecekan tersebut diatas pada
drum 2, 3, dan 4.
7.
Bila ketiga-tiganya bisa menyala maka
hubungkan 3 drum disusun dengan cara seri dengan slang penghubung (seperti
tampak pada gambar).
8.
Biarkan ampul penampung gas mengembang.
9.
Bila ampul gas sudah mengambang,
salurkan gas ke slang penghubung dari outlet sampul menuju kompor NONA
dilanjutkan dengan membuka kran outlet ampul dan kompor NONA.
10. Sulut
dengan korek api pada kompor NONA dari sisi bawah lubang kompor.
11. Kompor
menyala siap digunakan untuk memasak.
12. Bila
nyala api kurang membara lakukan penekanan pada ampul dengan menggunakan tali
karet.
13. Sementara
itu drum nomor 1 diisi dengan sampah harian dengan cara seperto nomor 1 sebagai
cadangan.
14. Jika
ada penurunan gas dalam kurun waktu ± 30 hari semenjak pemanfaatan gas, lakukan
pemindahan saluran outlet ampul dipindahkan ke outlet drum nomor 3, lanjutkan
menghubungkan slang drum nomor 2 ke nomor 1 yang sebelumnya kompos di drum
nomor 4 diambil dulu, yang dulu yang akan digunakan sebagai tempat sampah
harian lagi.
MANFAAT COMPOSTER MULTY DRUM SYSTEM
- Mengurangi
pemanasan global yang disebabkan dari gas metjana yang terlepas sebelum melalui
proses pemanfaatan.
- Bahan
bakar alternative.
- Kompos
bisa digunakan untuk pupuk organic.
- Melaksanakan
pemilahan sampah pada sumbernya.
- Mengurangi
jumlah sampah yang tak terkendali
- Ikut
berpartisipasi dalam menjaga lingkungan yang sehat.
Keterangan Gambar:
A. Stop
Kran
B. Slang
Penghubung
C. Drum
D. Kompor
bekas kaleng susu
Sumber: SMPN 5 Kepanjen
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang