Selasa, 11 Desember 2012

Komposter Multi Drum Sistem

Komposter...!!! Apa sich itu komposter...????

Pasti beberapa dari kita akan bertanya jika mendengar kata-kata komposter. Komposter adalah salah satu cara pengolahan sampah organik yang tidak akan terbuang percuma, sehingga mengurangi sampah yang bisa membuat bertumpuk dan menjadi sarang penyakit.

Di SMP Negeri 5 Kepanjen sudah menerapkan beberapa cara pengolahan sampah organik. Salah satunya yang akan kita bahas adalah Komposter Multi Drum Sistem, yaitu pemanfaatan sampah organik ataupun sampah rumah tangga yang dapat dijadikan pupuk organik dan juga diambil Gas Methanenya untuk dijadikan bahan bakar pengganti LPG ataupun minyak tanah yang biasa kita gunakan.

Cara pengolahan sampah ini telah disampaikan oleh Bapak Ir. Koderi dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang dan Bapak Ir. Rudi Santoso sebagai Kader Lingkungan yang dimiliki oleh Kabupaten Malang.

Berikut ini akan kami sampaikan cara-cara pembuatan Komposter Drum Sistem


 


1.        Isilah sampah organik dengan potongan kecil-kecil pada drum 4, 3, dan 2 sampai ± 80% dari volume drum.
2.        Masukkan air leri (bekas cucian beras) ± 25% dari jumlah sampah/ sampai kondisi sampah lembab.
3.        Tutuplah dengan rapat-rapat pastikan tidak ada yang bocor/ kedap udara dan stop kran (A) dalam kondisi tertutup.
4.        ± 20 – 30 hari proses fermentasi sampah berjalan ditandai dengan keluarnya salah satunya adalah gas methane.
5.        Tanda keluarnya gas methane diketahui dengan cara :
-       Buka salah satu stop kran secara perlahan sampai terdengar  suara mendesis.
-       Sulut dengan korek api diatas stop kran yang dibuka.
-       Bila ada nyala api pertanda gas methane sudah produksi.
6.        Lakukan pengecekan tersebut diatas pada drum 2, 3, dan 4.
7.        Bila ketiga-tiganya bisa menyala maka hubungkan 3 drum disusun dengan cara seri dengan slang penghubung (seperti tampak pada gambar).
8.        Biarkan ampul penampung gas mengembang.
9.        Bila ampul gas sudah mengambang, salurkan gas ke slang penghubung dari outlet sampul menuju kompor NONA dilanjutkan dengan membuka kran outlet ampul dan kompor NONA.
10.    Sulut dengan korek api pada kompor NONA dari sisi bawah lubang kompor.
11.    Kompor menyala siap digunakan untuk memasak.
12.    Bila nyala api kurang membara lakukan penekanan pada ampul dengan menggunakan tali karet.
13.    Sementara itu drum nomor 1 diisi dengan sampah harian dengan cara seperto nomor 1 sebagai cadangan.
14.    Jika ada penurunan gas dalam kurun waktu ± 30 hari semenjak pemanfaatan gas, lakukan pemindahan saluran outlet ampul dipindahkan ke outlet drum nomor 3, lanjutkan menghubungkan slang drum nomor 2 ke nomor 1 yang sebelumnya kompos di drum nomor 4 diambil dulu, yang dulu yang akan digunakan sebagai tempat sampah harian lagi.

MANFAAT COMPOSTER MULTY DRUM SYSTEM
-       Mengurangi pemanasan global yang disebabkan dari gas metjana yang terlepas sebelum melalui proses pemanfaatan.
-       Bahan bakar alternative.
-       Kompos bisa digunakan untuk pupuk organic.
-       Melaksanakan pemilahan sampah pada sumbernya.
-       Mengurangi jumlah sampah yang tak terkendali
-       Ikut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan yang sehat.

Keterangan Gambar:
A.    Stop Kran
B.     Slang Penghubung
C.     Drum
D.    Kompor bekas kaleng susu


Sumber: SMPN 5 Kepanjen
              Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Malang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar